Abdul Karim Munthe™

Pertama kali saya masuk di pesantren terasa bagai di negeri orang, tak ada yang dikenal, dan bahasa juga berbagai macam daerah seperti: Melayu Batu Bara, “Tanjung Balai”, Batak, dll. Yang paling dominan dipondok itu adalah Bahasa “Tanjung Balai” dikernakan daerahnya juga dekat dengan Kota Tanjung. Balai yang bahasanya dikenal kasar, ceplas-ceplos, kalau orang Jakarta bilang “songong”. Tapi mereka baik kalau kita sudah terbiasa dengan mereka.

Setelah beberapa bulan saya mulai bisa menyesuaikan diri dengan kawan-kawan yang lain walaupun sifatnya berbeda-beda, mungkin inilah yang berbeda dengan sekolah diluar pondok yang tidak pernah kita dapatkan.

Pertama kali saya masuk di tsanawiyah saya duduk di kelas 1B ataus ekarang kelas VII B, yang pada saat itu kami kelas satu itu sampai enam kelas dari A sampai F. kemudian tahun depannya alhamdulillah saya naik kekelas II A, kemudian saya melanjutkan di PKU sampai MAK. Dilingkungan pondok kami Alhamdulillah banyak yang hafal Al-Qur’an sampai khatam 30 juz.

Kurikulum yang diginakan di MAK mencakup Pengetahuan Agama dan Umum. Pada pagi har kami belajari Ilmu-ilmu Keagamaan seperti: Ilmu Faroid, Nahwu, Shorof, Balaghoh, Fiqih, Qowa’id Fiqh, Ushul Fiqh, ‘Aqidah Islamiyah (Ilmu Kalam), Tajwid, Tahfizh Qur’an, Hadist, Ilmu Hadist, Tafsir, dan Ilmu Tafsir. Sedangkan Pengetahuan Umum seperti: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa inggris, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Dan malam hari kami mengaji kitab diantaranya: Fathul Bari, Tafsir Maroghi, Tafsir Thobari, Riyadushsholihin, Alfiyah Ibn Malik, Irsyadul ‘Ibad, Durratunnasihin, Minhajul ‘Abidin, Dll. Dan kalau di madrasah saya MAK kalau mau tamat kami harus hafal minimal 10 juz kalau ijazahnya mau diberikan.

Dipondok saya itu kami tinggal di asrama, ada arama ‘ali I & II, abu bakar I & II, utsmanI & II, umar I, II & III, bilal I&II, asbin. Saya tinggal di asram ‘ali I. tapi sekarang asramnya bukan lagi seperti yang dulu ada umar I, I, & III, banyak asrama sekarang direnofasi dan mengalami perubahan, yang dulunya hanya satu asrama itu terdiri dari puluhan orang bahkan ada yang ratusan sekarang menjadi satu asrama itu terdiri dari beberapa kamar yang satu kamar terdiri dari 10 sampai 12 orang.

Sekarang juga masih berlanjut penbangunan madrasah yang dulunya satu lantai sekarang sudah mencapai empat lantai. Yang dulunya MAK di kampus sekarang dah mempunyai bangunan tersendiri.

Seperti yang saya katakan tadi Daar Ulum bukan hanya tingkatan MTS sampai Aliyah, tapi mulai dari TK (Taman kanak-kanak) SD IT, SMP IT,MTS (PKU), SMA IT, MA, MAK sampai perguruan tinggi yaitu IAIDU (institut agama islam daar ulum). Amat banyak jenjang pendidikan dalam yayasan ini.