Subscribe to Zinmag Tribune
Subscribe to Zinmag Tribune
Subscribe to Zinmag Tribune by mail

Menghadapi Kematian dengan Kebahagian

05.09 Diposting oleh abdul karim munhte
By: Abdul Karim Munthe

Memang kehidupan adalah sebuah tantangan yang mau gak mau harus di jalani karna kita mempunyai tanggung jawab yang telah kita setujui, padahal amanah tersebut tidak sanggup tuk kita jalani seperti yang termakna dari Al-Qur’an.

Berbicara tentang kematian tidak lepas dari mengapa kebanyakan orang takut akan kematian, padahal kematian adalah awal dari kesuksesan yang akan kita rasakan selamanya, karna setelah kematian kita akan menemukan alam abadi yaitu alam akhirat. Banyak orang yang takut akan kematian, maka saya mencoba untuk menelusuri kenapa orang takut akan kematian?

Dan alasan yang paling menguatkan saya adalah di karenakan mereka takut meninggalkan dunia, anak, istri, harta, jabatan, dan yang bersipat materil lainnya, karan cinta mereka kepada dunia dan harta lainnya mengalahkan cita mereka akan tuhan yang memiliki kehidupan abadi.

Mari kita flash back kepada masa nabi Ibrahim yang ia memiliki anak yang ia sangat cintai dan lama ia tunggu-tunggu kelahirannya, setelah anak yang lama ia tunggu kedatangannya Allah yang maha ‘alim memerintahkan anak nya untuk disembelih, pertama ia ragu akan kebenaran mimpi dia ini maka Allah menguatkan hatinya dan menghindarkan dari nabi Ibrahim keraguan yang ada dalam hatinya. Dan iapun melaksanakan dengan menayakan kepada anaknya akan kesiapan anaknya tercita dalam melaksanakan perintah tersebut (baca s.37:100-105), ini menunjukkan akan keta’atan Ibrahim AS. Dalam melaaksanakan perintah Allah tidak takut akan kematian karna citanya kepada Allah melebihi cintanya akan apapun, bahkan anaknya sendiri.

Akibat kecintaan mereka kepada selain Allah dan rasul-Nya menyebabkan mereka lupa akan kehidupan abadi, yaitu akhirat. Dan alasan lain adalah karna mereka belum siap menghadapi kematian. Kematian bukanlah hal yang kita ketahui kapan tibanya, dan dimana ia akan datang, kalau kita ibaratkan nyawa kita ini adalah ibarat barang titipan yang kita tidak tahu kapan penitip itu akan mengambil barangnya kembali.

Kematian adalah hal yang ghaib kapan tibanya dan hal yang pasti kedatangannya, tidak ada seorang insanpun yang lepas dari kematian (lih. S:3:185) setiap kita dituntut untuk memprsiapkannya. Banyak cara kita agar matang dalam persiapan menghadapi kematian, dantaranya adalah menggunakan apa yang telah kita miliki untuk kebaikan, karena dari sudut pandang agama segala sesuatu yang kita miliki adalah fasilitas instrumental untuk sesuatu yang lebih maknawi, yang kemudian teraktulisasikan dalam amal ‘ibadah.

PENUTUP

Kematian bukanlah hal yang menakutkan akan tetapi kematian adalah hal yang menggembirakan apabila kita telah memiliki persiapan menghadapi pangadilan tuhan yang maha ‘adil, karna disana kita takkan menemukan sogokan atau suapan karna disana kita diadili oleh hakim yang maha ‘adil tanpa ada kecurangan dan ketidak adilan.

“merenungkan makna kematian bukan berarti kita pasif. Sebaliknya, justru lebih serius menghadapi kehidupan, dan mengingat masa umur yang semakin berjurang karna telah kita gunakan. Ibaraat pelari yang sedang berlomba kegaris finish yang akan berpacu mengejar batas waktu yang telah ditargetkan, kalau dia mau juara”.

Mudah-mudahan kita orang yang dapat menggunakan kehidupan dengan baik dan selalu mengepaluasi umur yang telah kita lakukan kemana saja setiap detik umur yang Allah berikan kita letakkan. Amiiin


You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "Menghadapi Kematian dengan Kebahagian"

Posting Komentar

Bagaimana menurut anda? Silakan beri komentar!